Pancasila di Sekolahku
- Bukit Sunrise School
- 53 minutes ago
- 3 min read

Pengertian Pancasila
Secara etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta: “panca” berarti lima dan “sila” berarti prinsip atau dasar. Jadi, Pancasila adalah lima dasar atau prinsip hidup bangsa Indonesia.
Kelima sila dalam dasar negara ini menjadi pedoman moral dan arah dalam berbangsa dan bernegara. Bukan hanya teori, nilai-nilai Pancasila tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Sejarah Pancasila
Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan gagasan lima dasar yang akhirnya menjadi ideologi negara.
Proses perumusan Pancasila sendiri melalui beberapa tahapan, hingga akhirnya ditetapkan secara resmi dalam Pembukaan UUD 1945. Sejak saat itu, dasar negara ini menjadi pondasi dalam setiap kebijakan nasional dan kehidupan berbangsa.
Filosofi Sila dalam Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila bukan cuma simbol—dia adalah falsafah hidup bangsa Indonesia. Setiap sila mencerminkan nilai-nilai penting seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan. Kamu bisa melihat pengaruh kelima sila ini dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari: dari pendidikan, hukum, sampai cara kita bermasyarakat.
Nilai-nilai filosofis yang dalam, di antaranya:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna dari sila pertama ini adalah pengakuan bahwa Indonesia menjunjung tinggi nilai spiritualitas dan kebebasan beragama.
Apa saja nilai yang terkandung?
Toleransi antar umat beragama
Tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain
Menjaga kerukunan dalam keberagaman
Sebagai warga negara, seluruh warga sekolah diajak untuk menjunjung tinggi nilai keimanan tanpa menyinggung kepercayaan orang lain.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua menekankan pentingnya menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
Nilai-nilai utama dalam sila ini:
Menghormati hak asasi manusia
Bersikap adil kepada siapa pun
Menunjukkan empati dan kepedulian sosial
Kami pun percaya bahwa mahasiswa yang memahami sila ini akan tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap sesama.
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga mengajak kamu untuk menanamkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air.
Makna yang bisa kamu praktikkan:
Menjaga kerukunan antar suku, ras, dan budaya
Mengutamakan kepentingan bangsa diatas golongan
Membentuk solidaritas kebangsaan yang kuat
Persatuan bukan berarti menyeragamkan, tapi menyatukan perbedaan dalam harmoni.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ini mengandung makna demokrasi yang berlandaskan musyawarah.
Ciri utama sila keempat:
Mengedepankan musyawarah untuk mufakat
Menghargai pendapat orang lain
Tidak otoriter atau semena-mena
Dalam kehidupan kampus dan organisasi, nilai ini sangat penting agar keputusan bisa diambil secara bijak dan adil.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila terakhir Pancasila ini menekankan pentingnya keadilan dan pemerataan dalam berbagai aspek kehidupan.
Makna yang bisa kamu resapi:
Memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang
Menghindari diskriminasi dalam bentuk apa pun
Mendukung kesejahteraan bersama
Di kampus ini, nilai ini dihidupkan dalam berbagai kegiatan sosial dan program pemberdayaan masyarakat.
Nilai-nilai ini bukan hanya idealisme, tapi juga dijadikan landasan dalam pengambilan kebijakan negara.
Dari hal-hal tersebut diatas yang menjadikan Pancasila ada di sekolahku.
Pengamalan Pancasila di sekolah mencakup kegiatan seperti:
Sila ke 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa
Menghormati dan toleransi terhadap teman serta guru yang berbeda agama.
Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah.
Menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing tanpa memaksakan kehendak kepada teman lain.
Membina kerukunan antar umat beragama di sekolah.
Sila Ke 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Menolong teman yang kesulitan tanpa memandang latar belakang.
Menjaga sikap adil dan tidak membeda-bedakan teman berdasarkan suku, ras atau status ekonomi.
Menghargai hak asasi manusia dan tidak melakukan perundungan.
Menghormati harkat dan martabat setiap individu.
Sila ke 3: Persatuan Indonesia.
Menjalin hubungan baik dan rukun dengan sesama teman tanpa terkecuali.
Menghargai perbedaan suku, ras, atau agama sebagai kekayaan bangsa.
Berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan.
Sila ke 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan.
Mengikuti diskusi di kelas dan menyampaikan pendapat dengan santun.
Menyelesaikan perbedaan pendapat melalui musyawarah, bukan dengan emosi.
Aktif dalam pemilihan ketua kelas atau OSIS secara damai.
Sila ke 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Bekerja sama dalam melakukan tugas kelompok tanpa membedakan.
Berani dan jujur dalam melakukan ujian atau penilaian.
Bersikap adil kepada semua siswa dan menghargai hak orang lain.
Tidak melakukan tindakan diskriminasi, termasuk perundungan.
Daftar Pustaka :
























Comments